Banyak Masalah, APMMI Gelar Aksi di Kemenkeu Minta LPEI Dibubarkan

AVID

- Redaktur

Selasa, 31 Oktober 2023 - 08:33 WIB

4058 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta – Puluhan massa aksi yang tergabung dalam Aliansi Pergerakan Mahasiswa dan Masyarakat Indonesia (APMMI) menggelar aksi demo di depan gedung Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Pasar Baru, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Selasa (31/10/23).

Melalui orasi yang disampaikan, diketahui bahwa aksi tersebut menyoroti kinerja Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), BUMN di bawah Kemenkeu, yang belakangan banyak digugat oleh debitur.

“Dalam catatan kami, ada 117 kasus yang menyeret LPEI, berdasarkan data direktori putusan MA. Terdapat debitur dari berbagai daerah seperti Semarang, Sleman, Boyolali, Surabaya, Jakarta menggugat LPEI ke pengadilan negeri,” ungkap Koordinator aksi, Daud.

ADVERTISEMENT

banner 300x250

SCROLL TO RESUME CONTENT

Melihat apa yang terjadi, menurutnya patut dipertanyakan, apa yang salah dengan governansi dan transparansi di LPEI.

Dimana, lanjutnya, LPEI sebagai emiten efek atau perusahaan yang surat utangnya tercatat di pasar modal, telah gagal menjaga dua hal terpenting di pasar modal, yaitu trust dan likuiditas.

“Jika melihat sejumlah kasus yang menimpa para pelaku usaha, maka patut diduga di dalam tubuh Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia banyak Oknum LPEI yang memang mencari keuntungan secara tidak halal, asal dapat untung dan tidak ada upaya mempertahankan kepercayaan publik,” ucapnya.

“Kita bisa baca di berbagai media di tanah air terkait keterlibatan oknum-oknum pejabat di Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia yang dihukum karena korupsi. Kendati sudah banyak pejabat oknum LPEI masuk penjara, namun ternyata praktek menguasai aset debitur LPEI terus terjadi hingga kini dengan pola yang hampir sama,” tambahnya.

Terkait banyaknya pelanggaran yang terjadi, Daud berharap agar Menteri Keuangan dan Kejaksaan Agung patut menyelidiki oknum-oknum yang bermain sehingga merusak iklim usaha di republik ini.

“Contoh, ada jaminan aset yang nilainya jauh di harga pasaran, namun oleh oknum-oknum di LPEI dijual dengan harga yang jauh di bawah harga pasar. Dan gilanya, LPEI sendiri yang membeli aset-aset debitur,” paparnya.

Lebih jauh, LPEI yang seharusnya membimbing dan membina, menurut Daud malah membinasakan para pelaku usaha demi kepentingan oknum-oknum LPEI yang mencoba meraih prestasi dengan menghalalkan segala cara. “Patut diduga mereka memperkaya diri dan menguntungkan LPEI secara lembaga agar dapat penilaian baik kendati melanggar aturan,” ujarnya.

Kerugian di LPEI yang terjadi selama ini, kata Daud patut diduga coba ditutupi dengan mempailitkan debitur yang memiliki aset besar untuk mengurangi kerugian LPEI. “Untuk itu kami mendesak agar Menteri Keuangan menurunkan Tim Inspektorat Kementrian Keuangan, bekerjasama dengan Kejaksaan Agung untuk membongkar jaringan Mafia di LPEI,” harapnya.

Diketahui, dalam aksi tersebut, mereka juga menyampaika dua pernyataan sikap yakni Menuntut agar seluruh Direksi LPEI dinonaktifkan agar dapat menjalani pemeriksaan. Kemudian menuntut agar aset-aset perusahaan kreditur yang dipailitkan atau dilelang agar dinilai secara transparansi sehingga tidak merugikan pelaku usaha.

“Jika hal itu tidak dilakukan, maka kami menuntut agar LPEI dibubarkan karena sudah menyalahi fungsi dan tugasnya sebagai penyedia pelayanan untuk menumbuhkan iklim usaha yang baik sesuai dengan peraturan yang ada, di mana LPEI berfungsi mendukung program ekspor nasional yang bertugas melaksanakan pembiayaan ekspor nasional, dengan kegiatan utamanya berupa pembiayaan, asuransi dan penjaminan yang diberikan kepada debitur ekspor / indirect export, baik level korporasi maupun level UKM,” tandas Daud.(AVID/rudolf)

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Kembali Dilantik Untuk Periode Ketiga, Haji Uma: Alhamdulillah dan Terima Kasih Rakyat Aceh
Haji Uma Wakili Anggota DPD RI Beragama Islam Dalam Pelantikan
Pertemuan Yayasan Suku Pakpak Silima Suak Bahas Pahlawan Nasional dan Pelestarian Hutan Adat
Peringatan Hari Hak untuk Tahu Sedunia (Right To Know Day)
Tindaklanjuti Aspirasi Masyarakat, Haji Uma Surati Kementerian ATR/BPN Terkait Sengketa Lahan HGU PT Satya Agung di Aceh Utara
Haji Uma Minta Jalan Tol Aceh Sumatra segera di Rampungkan kepada Bapenas RI
Ucapan Selamat dari Salah Satu Pendiri Hipemari Jakarta (Drs. Muhammad Yunan) kepada Ketua Terpilih Hipemari Jakarta (Muhammad Riski Nurbawi)
Haji Uma Ikut Shalati Jenazah Tu Sop di Rumah Sakit Yarsi Cempaka Putih Jakarta Pusat

Berita Terkait

Minggu, 20 Oktober 2024 - 13:05 WIB

Jeumala Center, Posko Relawan Santri Muallem – Dek Fadh Resmi Berdiri.

Jumat, 11 Oktober 2024 - 21:37 WIB

Satgas Percepatan Pembangunan Aceh Pertanyakan Dana Promosi PON Aceh

Minggu, 29 September 2024 - 17:05 WIB

Kembali Beredar Penipuan di Sosial Media FB Mengatasnamakan Dirinya, Haji Uma: Ini Penipuan dan Minta Video Call dengan Pelaku

Selasa, 24 September 2024 - 01:41 WIB

Dek Fad: 2 Adalah Angka Rezeki Untuk Rakyat Aceh

Selasa, 10 September 2024 - 06:40 WIB

Pemuda Kota Lhokseumawe Deklarasi Dukung Mualem-Dek Fad

Selasa, 10 September 2024 - 05:54 WIB

Kadiv Propam Polri Irjen Pol Abdul Karim, S.I.K., M.Si., Gelar Bakti Sosial Di Panti Asuhan Aceh

Selasa, 10 September 2024 - 05:47 WIB

Polisi Tingkatkan Pengamanan di Lokasi Opening Ceremony PON

Kamis, 5 September 2024 - 01:37 WIB

Jenazah Warga Kabupaten Bener Meriah Yang Meninggal di Jakarta Dipulangkan, Haji Uma Bantu Fasilitasi Ambulance

Berita Terbaru